Cepidis Blog Info
Indeks

Bacaan Doa Bangkit Tidur Arab, Latin, Dan Artinya

Berdoa saat telah bangun tidur merupakan budpekerti yang dicontohkan Rasulullah SAW, sekaligus sebagai tanda syukur terhadap Allah SWT.

Berdoa ketika telah bangun tidur merupakan adab yang dicontohkan Rasulullah SAW Bacaan Doa Bangun Tidur Arab, Latin, dan Artinya

Berikut Bacaan Doa Bangun Tidur Arab, Latin, dan Artinya

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur.

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan”. (HR. Bukhari no. 6325)

Imam Bukhari rahimahullah memasukkan hadits di atas dalam judul bab “bacaan yang diucapkan di pagi hari”.

Kata Ibnu Batthol bahwa dzikir yang diucapkan dikala pagi hari ini menjadi pembuka amalan dan menawarkan bahwa dari pagi hari kita sudah memulai dengan berdzikir pada Allah sebagaimana pula ketika hendak tidur ditutup pula dengan amalan dzikir pada Allah. Berarti pembuka catatan amalan kita adalah dzikir, penutupnya pun dzikir. Lalu diperlukan antara pembuka dan penutup tersebut ada pengampunan dosa.

Imam Nawawi rahimahullah sendiri mengambarkan bahwa maksud kalimat ‘kami dimatikan’ yakni tidur. Sedangkan ‘kami dibangkitkan’ adalah dihidupkan lagi kelak pada hari kiamat. Intinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ingin menerangkan bahwa saat orang itu bisa bangkit sehabis tidur, bermakna seseorang bisa pula dibangkitkan (pada hari kiamat) sesudah dimatikan.

Imam Nawawi rahimahullah menunjukan pula dalam Syarh Shahih Muslim bahwa nasihat doa ‘bismika allahumma amuutu wa ahyaa’ dibaca menjelang tidur, adalah sebagai epilog amalan. Sedangkan di pagi hari diawali pula dengan amalan doa yang berisi kandungan doktrin tauhid pada Allah dan kalimat tersebut termasuk dalam al kalimuth thoyyib (kalimat yang baik).

Atau mampu pula membaca dzikir berikut saat berdiri tidur,

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ

Alhamdullillahilladzi afaaniy fii jasadiy, wa rodda alayya ruhiy, wa adzina lii bi dzikrih.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang sudah menawarkan kesehatan pada jasadku dan sudah mengembalikan ruhku serta mengizinkanku untuk berdzikir terhadap-Nya”. (HR. Tirmidzi no. 3401. Hasan berdasarkan Syaikh Al Albani)

Disebutkan dalam hadits mengenai dikembalikannya ruh mempunyai arti kita masih diberikan peluang oleh Allah untuk menikmati kehidupan. Nikmat seperti ini pantas disyukuri. Lantas menyukurinya dengan apa?

Badaruddin Al ‘Aini dalam ‘Umdatul Qari Syarh Shahih Al Bukhari menjelaskan, “Hendaklah seseorang yang sudah bangkit di pagi hari berupaya menyukuri lezat tersebut dengan melaksanakan shalat Shubuh. Itulah bentuk syukurnya pada Allah atas lezat hidup yang Allah beri serta lezat dikembalikannya ruh padanya.”

Berarti peran kita terus bersyukur dengan tekun berdzikir dan beribadah.

Semoga kita tergolong dalam golongan hamba Allah yang bersungguh-sungguh berdzikir. Semoga pula kita mampu gampang mengamalkan doa yang disebutkan di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *