Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Lahir pada 28 Juni 1971 dari ibunya yang berdarah Kanada dan ayahnya yang berdarah Afrika Selatan, Elon Musk sejak kecil memiliki ketertarikan dalam membaca dan mempelajari banyak hal. Elon Musk mempunyai dua adik, yaitu Kimbal yang lahir pada 1972 dan Tosca yang lahir pada 1974.
Elon Musk tinggal di Pretoria dengan ayahnya sehabis orangtuanya bercerai sampai lulus dari Pretoria High School, lalu pindah ke Kanada untuk menyingkir dari wajib militer yang berlaku di Afrika Selatan.
Elon Musk kemudian menyelesaikan pendidikannya di Wharton School, University of Pennyslvania, dan menerima dua gelar sarjana ialah di bidang Ekonomi dan Fisika. Elon Musk sempat menjadi mahasiswa pascasarjana Fisika Terapan di Stanford, namun keluar setelah dua hari untuk mengejar impian menjadi wirausahawan.
Elon Musk mempunyai ketertarikan di tiga bidang yang menurutnya mempunyai masalah penting bagi dunia, adalah internet, energi higienis, dan ruang angkasa.
Perjalanan Karir dan Bisnis
Berdasarkan ketertarikannya tersebut, Elon Musk meniti karir dan bisnisnya secara perlahan tetapi niscaya. Elon berfokus pada bidang-bidang yang dikuasainya, mirip teknologi, fisika, dan ekonomi dengan tetap bertujuan pada ketertarikan yang dimilikinya.
Bakat berwirausaha Elon Musk sudah terlihat sejak kecil, dimana dia sukses menciptakan inovasi yang bernilai komersil di usia 12 tahun. Sejak usia 10 tahun, Elon Musk memang mulai tertarik dengan teknik komputer dan belajar secara otodidak.
Perusahaan pertama yang didirikan oleh Elon Musk yakni Zip2, perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak web. Elon Musk mendirikan Zip2 bareng dengan adiknya, Kimbal, dengan menyasar industri penerbitan surat kabar dalam mengusung bimbingan kota berbasis internet.
Perusahaan ini berhasil menggandeng surat kabar ternama ialah New York Times dan Chicago Tribune. Pada tahun 1999, Zip2 lalu diakuisisi oleh Compaq dan Elon mendapatkan 7% dari penjualan yang senilai dengan $ 22 juta.
Berbekal dari hasil penjualan Zip2, Elon Musk kemudian mendirikan perusahaan lagi tetapi dalam bidang yang berbeda, ialah layanan keuangan berbasis jaringan internet yang diberi nama X.com.
Perusahaan ini didirikan pada Maret 1999 dan mulai meluncurkan layanan rekening dan kartu tunai internet mulai Desember 1999. X.com lalu mengakuisisi Confinity, perusahaan yang berfokus pada layanan transfer uang dengan program berjulukan PayPal.
Pada Oktober 2000, Elon Musk memfokuskan perusahaannya hanya dengan layanan transfer uang dan mengubah nama perusahaan menjadi PayPal. PayPal lalu berkembang pesat sampai taraf internasional, dimana pada tahun 2001 digunakan oleh eBay sebagai sistem pembayaran. Perusahaan ini kemudian menjadi perusahaan terbuka yang diperdagangkan secara publik, lalu diakuisisi oleh eBay pada 2002. Elon Musk sendiri memiliki saham sebesar 11,5% yang senilai dengan $ 165 juta.
Setelah melepas PayPay terhadap eBay, Elon Musk kemudian mendirikan perusahaan yang berfokus di bidang pengembangan teknologi antariksa dan ruang angkasa. Perusahaan yang bernama Space Exploration Technologies, yang dikenal dengan SpaceX, ini didirikan pada Juni 2002 dimana Elon masih menjabat sebagai CEO hingga kini.
Usaha SpaceX berfokus pada bagaimana meminimalisir biaya perjalanan antariksa dalam jumlah signifikan dan dapat dijalankan penjelajahan untuk memperoleh tempat hidup gres bagi umat insan. Hal ini dijalankan berdasarkan perkiraan Elon Musk terhadap ancaman kemusnahan umat manusia, utamanya dengan adanya virus rekayasa, pemanasan global, lubang hitam mikro, hingga senjata atom.
Penemuan serta gagasan perjuangan yang dibentuk oleh Elon Musk bukan saja terkait dengan laba bisnis semata, tetapi juga mempunyai concern lebih luas untuk kepentingan umat insan serta bumi secara keseluruhan. Tesla Motors didirikan oleh Elon Musk yang kemudian menciptakan Tesla Roadster, mobil listrik pertama di dunia yang terjual sampai 2.500 unit di 31 negara.
Elon Musk juga mengusung produksi mobil subkompak dengan biaya bikinan rendah dan memasarkan komponen powerstrain terhadap produsen mobil yang lain semoga mereka bisa memproduksi mobil listrik dengan harga terjangkau.
Selain itu, Elon Musk menggagas rancangan permulaan SolarCity yang ialah perusahaan yang menyalurkan tenaga surya terbesar di Amerika Serikat. Pada tahun 2012, SolarCity dan Tesla Motors bekerjasama untuk memanfaatkan baterai kendaraan beroda empat listrik untuk meminimalkan imbas dari panel surya terhadap tata cara listrik yang ada. Di tahun 2013, Elon Musk mengusung rencana mode transportasi baru yang berjulukan Hyperloop dengan memanfaatkan tenaga surya.