Cepidis Blog Info
Indeks

Pusar Bayi Berair Dan Bau Apakah Tanda Infeksi? Ketahui Gejalanya

Ketika mau memandikan atau mengganti popok, Bunda mungkin menyadari pusar bayi berair dan bau. Kejadian Keluarnya bau yang tak sedap dari pusar bayi merupakan hal yang normal, apalagi kalau tali pusat belum puput. tapi, dalam kasus tertentu infeksi ini dapat jadi penyebab pusar bayi bau dan berair.

Apabila infeksi ini terjadi maka tidak boleh dibiarkan, karena akan berbahaya bagi kesehatan si Kecil. Oleh karena itu, orang tua harus mengetahu dam mengenali penyebabnya, yakni mengenai gejala dan cara menghilangkan bau pada pusar bayi kita.

Ketika bayi baru lahir, maka tali pusat yang menghubungkan plasenta ibu dengan janin akan terputuss. Saat terlepas, maka aliran darah yang membawa oksigen serta nutrisi bayi juga akan terhenti. Oleh karena itu Kondisi ini membuat tali pusat akan meninggalkan benjolan seperti daging yang layu dan kering pada pusar bayi.

Umumnya, bagian daging tersebut itulah yang akan menyebabkan pusar bayi menjadi bau. Jika tak memperlihatkan gejala infeksi, maka bau pada pusar sebenarnya bisa diabaikan, hingga tali pusat puput dengan sendirinya.

Bagian tali pusar akan puput dengan sendirinya pada saat 10-14 hari sesudah bayi lahir atau bahkan dapat sedikit lebih lambat dari waktu tersebut. Tapi, kalau penyebab pusar bayi berair dan bau adalah infeksi, kita perlu waspada dan segera memeriksakan bayi ke dokter.

berikut ini merupakan beberapa gejala dan tanda pusar bayi bau dan basah berair karena infeksi, di antaranya ialah:

Bengkak dan Kemerahan pada pusar

  • Demam.
  • Terasa gatal.
  • merasa tidak nyaman, Rewel atau sangat mengantuk.
  • Keluar bau pada area pusar.
  • Mengeluarkan cairan berwarna kuning atau nanah kehijauan.

Jika Keropeng juga pusar bayi berdarah, terutama pada pangkal tunggul ialah hal yang normal, termasuk ketika telah siap lepas.

Apabilah Pendarahan terus berlanjut bahkan sesudah kita menekannya dengan lembut, mungkin ini bisa jadi tanda adanya luka. Maka dari itu jangan dibiarkan begitu saja untuk mencegah infeksi lagi.

Jenis-Jenis infeksi penyebab pusar bayi bau dan berair

1. Infeksi jamur

Terjadinya infeksi jamur yang paling umum menjadi penyebab pusar bayi berair dan bau ialah infeksi jamur candida. Kejadian infeksi ini akan mengalami rasa gatal yang menyakitkan, atau rasa terbakar di area pusar bayi.

Jenis Jamur candida albican dapat tumbuh subur di area kulit bayi yang lembap dan juga hangat. Jamur candida ini sebenarnya normal berada di kulit bayi.

Tapi, apabila ada luka serta jumlah jamur yang begitu banyak, maka bisa meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu, agar menghindari pusar bayi dari terinfeksi jamur, jagalah selalu tali pusat agar tetap kering.

2.Infeksi bakteri

Kejadian Infeksi bakteri pada area tali pusat dibuktikan dengan pusar bayi yang bengkak, nyeri, dan juga dapat mengeluarkan cairan berwarna kuning seperti nanah. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan pusar bayi berbau busuk tidak enak.

Ini dikarenakan Bakteri bisa berkembang biak di pusar bayi yang lembap karena keringat maupun endapan sabun dan kotoran lain. 

3. Patent urachus

Penyebab lain pusar bayi bau yang lebih serius ialah dikarenakan kondisi tabung urachus gagal menutup dengan benar.

Adapun tabung urachus merupakan tabung kecil yang menghubungkan kandung kemih janin menuju tali pusat. ketika gagal tertutup, maka tabung ini dapat mengakibatkan pusar bayi mengelaurkan bau tak sedap, berair serta basah.

Cara menghilangkan bau pada pusar bayi

Jika penyebabnya bukan infeksi, maka orangtua harus lebih teliti lagi dalam membersihkan pusar bayi baru lahir. Berikut cara yang bisa Anda lakukan saat pusarnya kotor atau mengeluarkan cairan:

  • Selalu mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun.
  • Gunakan kapas atau cotton bud.
  • Kemudia, gunakan air yang bersih yang bersuhu ruangan atau air hangat.
  • Lalu tepuk-tepuk dengan lembut hingga area yang basah menjadi kering.
  • Jika perlu, maka oleskan salep yang diberikan oleh dokter.
  • Kemudian Lipatlah popok hingga tali pusar lepas, supaya area tersebut tidak lembap.
  • Hindarkan menggunakan bedak.
  • Tidak menggunakan alkohol karena dapat membuat kulitnya menjadi kering dan dapat menyebabkan iritasi.
  • Sesudah membersihkannya, jangan lupa untuk cepat mengeringkan area pusar dengan betul supaya tidak terus-terusan lembap.
  • Apabila ada gejala infeksi, segeralah membawa ke dokter anak terdekat. Tidak menunda-nunda karena infeksi pada pusar bayi dapat menimbulkan kondisi yang sangat serius, ketika bakteri telah memasuki aliran darah.
  • Kejadian Infeksi akan lebih berisiko pada bayi prematur, dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang belum kuat.
  • Jika penyebab pusar bayi bau ialah infeksi jamur, maka dokter akan memberikan resep obat anti jamur pada bayi. Sementara pada kondisi pusar bau dan berair adalah infeksi bakteri, dokter kemungkinan akan memberikan resep salep antibiotikk.
  • Kemudian ketika penyebab pusar si kecil bau dan berair ialah karena patent urachus. Maka Penanganan dengan cara operasi mungkin akan diperlukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *